Di buku ini kita bertemu dengan seorang perempuan berusia 27 tahun dan juga seorang ibu. Perempuan di buku itu bernama Awan. Nama itu dipilih karena “awan selalu punya cara untuk menjaga dan menghibur bumi serta isinya,” ujar sang ibu.
Namun tak mudah menjadi awan seperti harapan ibunya. Baginya, jadi bohlam saja lebih dari cukup, untuk menerangi dan memberi kehangatan sebuah ruang yang kecil.
Awan lalu menulis surat untuk masa depan. Surat yang ditujukan untuk anaknya. Surat yang berisi “Tentang memori, gagal, tumbuh, patah, bangun, hilang, menunggu, bertahan, berubah, dan semua ketakutan manusia pada umumnya.”
Begitulah NKCTHI (Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini) dimulai. Di halaman-halaman berikutnya kita bertemu tulisan-tulisan nasihat motivasi disertai ilustrasi indah yang digambar Marchella. Surat-surat itu ditulisnya karena “Ibu takut lupa rasanya muda. Ibu tulis pesan ini untuk kita…”
1 komentar so far